oleh: @charucean
Apa rasanya kehilangan orang yang kamu cintai?
Sam tewas karena kecelakaan. Semua orang menyalahkan Julie karena dialah penyebab tidak langsung Sam berkendara 1 jam dan akhirnya tewas. Julie merasa kehilangan dan rasa bersalah menggelayuti hati dan pikirannya. Seminggu mengurung diri. Tapi, dunia terus berjalan dan Julie harus merelakan Sam. Semua barang-barang hadiah dari Sam dimasukkan ke kardus untuk di buang oleh Julie.
Tapi, bagaimana ketika Julie mendapatkan kesempatan kedua?
Kesempatan untuk terhubung dengan Sam lewat telepon. Hanya ponsel mereka yang saling terhubung. Tapi, kesempatan kedua tidak akan bertahan selamanya karena koneksi mereka mulai buruk dan batas waktu mereka sedikit. Mau tidak mau mereka harus mengucapkan selamat tinggal.
Apakah mereka sanggup mengucapkan selamat tinggal?


NYESEK. SEDIH. SAKIT. Hati aku gak kuat buat menampung rasa kehilangan Julie. Obrolan mereka di telepon rasanya seperti Sam tidak pernah mati. Sam masih hidup. Dan mereka mengobrol seperti SEBELUMNYA.
Tapi, mereka hanya bisa mendengarkan suara satu sama lain. Tidak bisa mengenggam tangan. Tidak bisa berpelukan. Tidak bisa lagi melihat bunga sakura. Tidak bisa lagi seperti dulu. Karena Sam sudah mati. Dan Julie masih hidup. Janji yang Sam sampaikan pada Julie tidak akan pernah bisa ditepati lagi.
SEHARUSNYA mereka bisa menghabiskan waktu bersama lebih lama. SEANDAINYA waktu bisa di putar kembali. Tapi, SAYANGNYA takdir tidak ada yang tau.
Saat baca buku ini rasanya aku gak sanggup. Gak sanggup buat denger mereka saling mengatakan SELAMAT TINGGAL. Kalau bisa membelah waktu aku pengen banget cari Sam di padang yang luas itu supaya bisa aku bawa sampai ke depan Julie. Aku rasanya ikut kehilangan Sam. Setiap lembar buku ini emosi aku di aduk-aduk. Sedih. Sakit. Nyesek. Aku mengerti dari sudut pandang Julie kalau dia gak sanggup dan gak mau kehilangan Sam untuk kedua kalinya. Apa lagi kesempatan kedua ini rasanya tidak masuk akal.
Emosi dari rasa kehilangan, tidak percaya, sangkalan, dan penerimaan bahwa Sam sudah mati sangat konsisten. Dari awal baca hati aku sudah nyesek banget gak kuat dan di akhir pun rasanya aku sedih dan ikut menangis bersama Julie.
Saat tahu kronologis Sam setelah dia tertabrak truk dan (spoiler) aku gak kuat. Aku kepikiran gimana ternyata kalau dalam hati Sam pengen banget ketemu Julie di waktu terakhirnya. Di setiap percakapan mereka di telepon. Di setiap harapan dari kata-kata yang sulit buat di ucapkan karena sekeras apapun mereka ingin untuk bersama waktu yang mereka punya hanya sedikit.
Apalagi setelah aku baca rekaman suara dari Sam untuk Julie. Aku terbayang-bayang. Rasanya seperti membaca buku yang aku tau gak akan berakhir bersama. Tapi aku terserap dalam obrolan-obrolan Julie dan Sam. Terserap dalam harapan dan rasa sakit kehilangan. Semakin aku buka lembar halaman semakin gak rela dan gak siap aku untuk merelakan Sam. Setelah aku tutup buku ini pun rasanya aku gak akan siap buat lupain Sam. Julie dan Sam terlalu cepat dipisahkan oleh waktu dan dunia.
Aku belajar cara untuk merelakan. Tidak mudah memang. Kehilangan tidak pernah bisa diubah lagi. Pada akhirnya mereka takut saling melupakan. Tapi, dunia terus berjalan dan waktu tidak bisa dibekukan atau bahkan dikembalikan. Aku belajar pada dasarnya kenangan itu akan terus tersimpan dan kita tetap bisa melanjutkan hidup dengan kenangan itu.

Untuk orang-orang yang pernah atau sedang kehilangan orang tersayang. Semoga di belahan dunia lain kalian hidup bahagia bersama orang-orang yang kalian cintai. Suatu hari nanti kalian bisa bertemu kembali dan bercerita banyak hal selama waktu kosong tanpa orang terkasih. Selamat tinggal bukan akhir. Tapi, hanya membuka lembar baru dengan menyimpan kotak kecil berisi kenangan itu.
Aku pengen banget bilang. Kalian harus baca. Pokoknya baca. Soalnya kita harus bikin grup diskusi reaksi baca novel ini. Buat temen-temen yang udah baca aku pengen tau reaksi kalian pas baca buku ini gimana. Soalnya aku nangis ampe ingus beler. Jelek banget pokoknya. Jadi biar aku gak sendiri yok baca bukunya. Kalian harus tau semanis dan secinta apa Sam ke Julie. Jangan lupa siapin tisu ya kalau bisa yang banyak. Selamat membaca hweheheh. Nanti kasih tau aku ya reaksi kalian seperti apa. Aku tunggu loh.